blogkoding cineblog scscrc123 indoblog PENTINGNYA ILMU TEATER BAGI SEORANG GURU - Arlong's Diary
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PENTINGNYA ILMU TEATER BAGI SEORANG GURU


Tulisan ini sangat berhubungan dengan postingan saya sebelumnya (Menjadi Guru Idola), memang kedengarannya aneh, tapi ini nyata !, kalau dipikir ilmu teater memang diperlukan untuk kita sebagai seorang calon pengajar (maklum status masih mahasisiwa), kenapa bisa seperti itu?, berikut penjelasan saya :
1.       Vokal
Gunanya agar power suara kita dapat terdengar oleh seluruh murid, dan juga suara kita dapat bertahan lama kalau porsi mengajar kita padat, selain itu juga dapat mengatur tempo serta irama suara, dan penempatan kapan kita harus melakukan kontrol nada, agar suara kita pada saat perform tidak kedengaran monoton. Nah, hubungannya dengan ilmu teater adalah didalam latihan biasanya ada yang namanya latihan vokal, yang gunanya agar suara kita pada saat pentas dapat terdengar penonton ke seluruh sudut, yaitu dengan cara latihan pernafasan diafragma. Jadi, mengajar dan pementasan sama-sama membutuhkan kondisi vokal yang prima, hanya saja porsi vokal ketika tampil diatas pentas lebih banyak daripada mengajar.

2.       Artikulasi
Artikulasi adalah pengucapan, lebih tepatnya pada saat berbicara, yaitu bagaimana cara mulut mengucapkan huruf vokal secara benar agar perkataan kita bisa jelas terdengar. Dalam proses belajar mengajar (PBM), artikulasi berguna supaya murid bisa secara jelas mendengarkan apa yang kita sampaikan. Biasanya artikulasi dilakukan bersamaan dengan latihan vokal.

3.       Gestur
Gestur adalah bahasa tubuh atau gerak tubuh dalam mengekspresikan emosi, hal ini bermanfaat dalam performance guru pada saat mengajar agar tidak kelihatan monoton dan membuat suasana lebih hidup. Dalam pementasan teater gesture berguna untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada penonton melalui gerak tubuh.

4.       Improvisasi  dan Eksplorasi
Ketika diatas pentas, seorang pemain teater tak luput dari lupa terhadap alur, untuk memperbaiki kesalahan tersebut maka pemain melakukan improvisasi agar terlihat seperti tidak ada kesalahan. Nah, dari penjelasan tesebut dapat kita simpulkan bahwa improvisasi adalah proses dari spontanitas yang terjadi akibat kesalahan dan diwujudkan dalam alur yang tak terduga, tentu hal ini membutuhkan eksplorasi atau pengembangan terhadap naskah. Hubungannya dengan proses pengajaran adalah ketika kita menjelaskan dihadapan para siswa, tentu kita tidak seterusnya harus terpaku pada buku atau bahan materi yang tertulis, untuk menghindari dari hal tersebut, seorang pengajar  harus bisa berimprovisasi dan bereksplorasi agar penjelasan dapat ditangkap peserta didik dan terkesan lebih menarik untuk didengar. Jadi,  improvisasi dan eksplorasi sangat menolong ketika kita sedang dalam kondisi terjepit, inilah inti dari “The Power of Kepepet”.

5.       Akting
Komponen inilah yang paling utama dalam dunia seni peran, dimana kita harus belajar menjadi orang lain, atau bagaimana kita memerankan tokoh yang berlawanan dengan karakter kita sendiri. Didalam postingan saya sebelumnya, yaitu Menjadi Guru Idola disebutkan bahwa bagaimana kita berperan menjadi seorang guru yang tegas, agar murid menjadi segan dan memperhatikan penjelasan kita, tentunya hal ini membutuhkan empat komponen yang diatas ditambah mimik dan penjiwaan terhadap peran kita sebagai guru yang tegas. Perlu digaris bawahi bahwa akting disini berbeda pengertiannya dengan akting yang ada diatas pentas, kalau akting disini pengertiannya adalah bagaimana peran kita sebagai guru agar penjelasan kita dapat dipahami dan dimengeti oleh peserta didik secara berkelanjutan, yang jelas bukanlah sebuah kepalsuan seperti seorang pemain teater yang berada diatas pentas.

Aneh tapi nyata bukan?, ternyata ilmu teater yang tidak ada gunanya kecuali untuk entertainment  menurut pendapat sebagian besar orang adalah salah besar, justru ilmu teater sangat mempengaruhi perform seorang guru pada saat mengajar. (Arly)

Post a Comment for "PENTINGNYA ILMU TEATER BAGI SEORANG GURU"