Me !
Table of Contents
Aku terlahir dari keluarga sederhana, abah seorang pengajar yang sabar dan terkenal keras terhadap murid - muridnya di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Haruai, dan mama adalah seorang pekerja keras nan tangguh, serta ibu rumah tangga yang aku nilai sangat perfect, semangat beliau berdua mengalir dalam tubuhku. Abah dan mama menikah sekitar tahun 1991, kala itu abah sudah lulus menjadi PNS. Aku lahir dirumah nenek ku, pada hari senin sore bertepatan dengan acara "Mawadai Giling" setelah paginya perkawinan adik abahku yang kedua, kami bertiga dulunya tinggal diperumahan guru yang sangat amat sederhana dikomplek sekolah. Ketika abah pergi mengajar, mama pun ikut mencari nafkah dengan menyadap karet dikebun milik nenek, sungguh akupun terharu mendengar cerita mama kala itu, mereka berdua memang bangun dari nol. Oia lupa, kakek dari pihak abahku adalah seorang kepala Madrasah Tsanawiyah dan seorang pemuka agama yang cukup disegani dikampungku, Batu Ramai dan kakek dari pihak ibuku sudah lama meninggal di perantauan (sekitar Bakungan, Samarinda), ketika mama masih berumur satu tahun, dan mama tinggal dengan datu.
Masa kecilku dilewati sedemikian keras, tak dibiasakan manja. Aku dididik dilingkungan sekolah dasar, otomatis selalu melihat bagaimana anak-anak kelas satu SD belajar membaca dan berhitung, hal ini tentu membawa pengaruh. Aku setiap malam digembleng mengenal huruf-huruf abjad, kala itu masih berumur 3 tahun, tapi selalu menolak untuk diajarkan huruf abjad, karena hobiku adalah menggambar, sampai-sampai dinding rumah dicoret-coret dengan gambar manusia tak jelas, sungguh payah sekali. Terlebih aku mengikuti kesukaan abahku terhadap tokoh Wiro Sableng, membuat obesisi gilaku untuk menjadi seorang pendekar kapak geni 212 semakin memuncak, tak kenal tempat akupun selalu bersilat, ciyaaaaaattt.
Sampai sekarang tokoh silat kesukaanku adalah Wiro Sableng, yang pada akhirnya nanti tidak akan menutup kemungkinan berubah menjadi Arlong Sableng, hahahaha.
Sorang lagi halus nah...hehehe
Akhirnya aku pindah rumah, tepat diseberang rumah nenekku. Dulu dimuka rumahku tumbuhlah pohon Nyiur, pohon Langsat, pohon Rambutan tapi lumuan (barang ha, asal beisi), tapi tak lama kemudian pohon - pohon tersebut ditebang, karena menghalangi pembangunan rumah hehehe.
Waktu kecil ku akui aku sering berkelahi dengan anak tetangga, jurus menjurus pun adalah hal biasa, ketika dia pakai jurus bangau maka akupun memakai jurus dewa mabok tuak. Sumpah aku sangat merindukan masa - masa itu, sangat indah memang. Akupun bertambah besar dan berakal, tak terasa sudah kelas Empat SD (SDN Suput 2), hobiku adalah bermain piano mainan dan penasaran dengan cerita ataupun buku Sejarah, hingga suatu ketika nilai ulangan IPSku memecahkan rekor anak seusiaku, sejak hari itu akupun doyan sekali dengan sejarah, dan tak terpikir nantinya aku adalah seorang sarjana pendidikan sejarah.
Post a Comment