Open Mic Perdana "Gue"

Table of Contents
Selamat malam semuanya, saya Arlong, sudah lama menderita penyakit rabies, dibawa kemana-mana gak sembuh-sembuh... setelah saya menemukan Klinik Tungau, Tungaunya gonool...

Kalimat tersebut adalah pembuka ketika saya beruji nyali, menantang malu, dan menguji materi diatas panggung Bass Cafe dalam ajang Open Mic ke 26 oleh komunitas Stand Up Comedy Banjarmasin. Kalo boleh jujur grogi juga sih, apalagi dihadapan teman-teman baru, suasana baru, dan aura baru dimana saya tidak terbiasa melucu dengan Bahasa Indonesia plus saya masih belum tahu apa itu Stand Up Comedy
(Indonesia), tentu hal tersebut berpengaruh ketika saya Open Mic. Saya merasa bersyukur banget sudah diberi kesempatan, dan penonton lumayan menikmati penampilan yang saya sajikan, walaupun ada beberapa punch yang boom, tapi tak apalah, itu bahan motivasi saya untuk tampil yang berikutnya, serta saya menggunakan lawakan dalam Bahasa Banjar Batang Banyu - Hulu Sungai, sebagai penunjuk identitas bahwa orang Hulu Sungai itu (sebenarnya) lucu.


Kebetulan saya nomer urut 6, jadi alhamdulillah bisa santai dan menikmati lawakan kawan-kawan yang lain

Tema yang saya angkat pada materi Open Mic adalah tentang saya, Tanjung-Kelua dan aspek GeoAntropologisnya, bahan tersebut berdasarkan apa yang pernah dipaparkan oleh Ramon Papana dalam bukunya Kitab Suci:
"Bahan yang paling aman dibawakan adalah tentang diri sendiri"
Artinya, selama masih "menghina" diri sendiri  itu adalah wilayah aman, dan orang akan mentertawakan penderitaan kita. Hanya sebatas itu pengetahuan saya tentang Stand Up Comedy (Indonesia), semoga ada yang mau mengajarkan, hihi amiin.

Oia... sengaja pada judul saya mencantumkan kata ganti "Gue", yang mana menurut saya kata ganti tersebut sering saya dengar dari performance kawan-kawan comic di Banjarmasin, maupun di TV sehingga menjadi ciri tersendiri.

Ucapan selamat dari yang udah Master

Time Line pas hari H