blogkoding cineblog scscrc123 indoblog Serangan Penghisap Darah - Arlong's Diary
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Serangan Penghisap Darah

Aku kegatelan ! - Arlong, Uncle-Uncle (baca: om-om)

Akhir-akhir ini, kos-kosan ku dilanda makhluk jahat penghisap darah, konon kabarnya menurut penghuni kamar lain, makhluk itu adalah penunggu rumah kosong di sebelah kos-kosan kami, wow seraaaaam !!

 Rumah kosong nampak belakang

Riza, mahasiswa asal Barabai (profesi sekarang dokter gadungan), begitulah yang santer menyebarkan berita  bahwa si penghisap darah telah melakukan teror di kos-kosan kami yang tak berdosa.
"Ini adalah situasi tanggap darurat, kawan!, kita harus bersama-sama memberantasnya !" Ujarku sambil mengepalkan tangan.
"Jangan, buru-buru kawan Arlong, kita harus menyiapkan strategi yang begitu jitu dan tersistem" timpalnya dengan nada tegas.
Kemudian kubalas percakapan pingpong Riza seraya menghisap sebatang lisong "Baiklah, aku akan melaksanakan koordinasi rahasia dengan cakrabirawa sebelum melumpuhkan perwira-perwira itu"
"Apa-apaan ini kawan Arlong, ini scene percakapan filem G30S/PKI, bungul kamu !" Riza dengan tampang konaknya.

Halah ngaco...!!!  

Riza berkisah bahwa dia pernah bertemu sekali dengan makhluk itu ketika tengah malam sehabis pulang dugem, makhluk itu begitu menyeramkan sekaligus menjijikan, dia berbau busuk. Bulu kuduk ku langsung bergerigidik mendengar cerita detailnya tentang bagaimana biadabnya makhluk itu menyiksa manusia ketika tidur, yaa ketika tidur. 

Ini dusta apa bohong ya? sekira kayak kisah sleeping beauty kalo lah, jadi pas ketika kita tidur atau guring, di belay-belay kayak jablay, terus dicubit-cubit dan diurut-urut, waah ini setan mungkin di alamnya bintang iklan minyak urut GPU kali...

Ya terang saja aku gak percaya dengan yang gituan, gak pernah melihat pang !!
Suatu ketika, aku tertidur lelap dan akhirnya bangun pagi terus aku mandi serta gosok gigi kemudian merapikan tempat tidurku, bantal guling bau kencing... ya enggak lah, itu mah lagu anak TK. 
Aku menemukan pundak bagian belakang serta pinggul bentol-bentol, langsung bergegas ke kamar Riza seraya menanyakan apa yang terjadi, ternyata aku telah digauli oleh makhluk penghisap darah itu, hiyy !!! Oh Tuhan aku masih ingin perawan.

Aku mendadak saja menjadi orang yang parnoan (bukan panuan lho ya), mungkin karena sengatan berbahaya setan alas itu. Sampai malam pun tiba, ayat kursi tak lepas ku baca, TV sengaja ku biarkan tidak dimatikan, untuk menghilangkan rasa takutku, eh bukan takut sih tapi mendadak ngeronda sendirian.
dan...
Setan itu malam ini tidak datang, oke aku tidur...

"Setan alas !!!" aku memaki makhluk gaib itu ketika baru saja bangun.
Ternyata setan itu juga ikut ronda, menunggu aku lengah untuk tertidur, kali ini lengan serta paha ku yang bentol-bentol, mungkin dia horny kali ya lihat aku tiduran telanjang dada.

Ku gulung kasur, kemudian ditemukan bercak-bercak darah menempel di tikar.
"Hmmm...ternyata dia memakai senter pengecil, alatnya Doraemon" aku berbicara dalam hati.
"Pantas dia licin sekali" ku sambung lagi.
Kini aku semakin percaya bahwa makhuk itu benar-benar ada. Seolah tak mau ambil resiko, malam berikutnya aku tidur di kamar Imah, eh salah itu kamar tetangga. Satu-satunya kamar sasaran tidur adalah kamar Fahmi, karena kamar yang lain gak ada TVnya (tontonan favorit: [Masih] Dunia Lain), selain itu kamar Fahmi adalah kamar teraman karena Fahmi adalah anak tukang sate, awas !! sekali macam-macam ku sate kau setan !.

"Aman...!" kata Fahmi girang
"Apaaaa tante giraang" ujarku
"Girang bungul ai, nama warna yang rada-rada gelap" dengan nada sewot campur mendesah
Jadi curiga nih, kok dia himung banget sih aku tidur dikamarnya, jangan-jangan ini setannya, setan berperawakan besar dengan jidat lebar seluas lapangan futsal, Fahmi Sang Pengisap. Sebenarnya aku ingin menanyakan apakah dia setannya, tapi aku takut di sundul. Kemudian masuk Riza, yang juga punya jidat lebar, mungkin dia mau adu sundul dengan Fahmi. Kenyataan berkata lain, aku benar-benar bebas gangguan makhluk penghisap darah, selamatlah aku malam ini. 

Setelah melalui brainstroming alot dengan Fahmi maka tercetuslah ide membasmi makhluk tersebut. Ku bersihkan seluruh kamar dengan air yang sudah dibacakan Surah Yasin, lalu ku angkut kasur ke atas loteng kemudian ku jemur. Makhluk itu beserta anaknya pun keluar dengan seramnya, lalu perlahan diam dan kejang-kejang, oh pantas sekali setan macam Drakula takut kena panas matahari. Kini aku terbebas..

Sialan kau Pampijit