Hancur Minah

Table of Contents




Kau pernah dengar istilah "Bagai Air di Daun Telinga?" itu curik bungul ae ! - Arlong, pernah bungul dulunya.

Okeh, ini adalah pengalaman saya awal tahun 2011 kemaren, beehhh... sekedar mengenang jasa-jasa mantan yang telah mendahului kita, berdoa mulai
*doa* "mudahan dia balikan sama aku, dan aku kada gak mau, akhirnya dia maksa-maksa aku, hingga aku ujung-ujungnya mau aja, hehehe ! amiiiinnn"
Berdoa selesai...
Ya, Allah ngarepnya saya...

Akhir 2010 saya pernah pacaran dengan seorang cewek, dan tidak pernah pacaran dengan seorang cowok, karena saya normal, halah.
Nama cewek tersebut (saya samarkan) Mawar, nama lengkapnya Himawari, dia punya kakak namanya Shinchan, hahahahhaa, ya enggak lah.
Dia tipe cewek yang saya idam-idamkan selama itu (sekarang gak lagi), iya karena waktu itu saya mengandung dan ngidam, haha ya enggak lah. Lumayan cantik, bodynya proporsional punya kumis dan brewokan, persis om-om, haha, dia cuma punya kumis tipis sebagai pertanda agresif menurut persepsi teman-teman.
Kalau kau mau dengar aku cerita, silakan lanjut...
Lepaskan celanamu wahai pemuda... hahaha (ketawa iblis)

Kami ketemunya pas acara bakti sosial Pendidikan Sejarah dalam rangka Hari Sumpah Pemuda untuk membantu korban Gempa di Mentawai, awalnya sih biasa-biasa aja, saya manggilnya kakak (kebetulan kakak tingkat saya di kampus). Sampai ketika dia minta bawain karton tulisan "Bantuan untuk Korban Gempa Mentawai" dia minta nomor hape saya, supaya lebih enak koordinasi katanya. Naluri iseng-iseng berhadiah saya pun kumat..

Selesai acara, saya pulang ke kos dia sms saya...
"Nanti malam ke Acara Film Dokumenter yuk"

"AyOkK ! kTeMu dI TKP ya kHakHak.." saya pun balas smsnya (ini zaman Jahiliyah, Alay masih jadi trendsetter, termasuk nulis sms)

"okeh" (dianya gak alay tapinya :P)

Pas malamnya, ketika acara nonton film tentang sumpah pemuda, kami bertemu kembali dan ngobrol-ngobrol, eh ternyata nyambung. Banyak hal yang bisa kami bicarakan, karena selain sama-sama jomblo, anak Sejarah, kami punya kesamaan yaitu sama-sama laki-laki.....jiaaaaaaaaaaaaaahhhhh, yang terakhir becanda aja.

Bicara dari hati ke hati pun dimulai... meruntuhkan niat iseng-iseng berhadiah.
"Kamu beneran udah lama jomblo" ujar saya
"Iya bener, kamu?" balasnya...
"Iya, hampir satu tahun, eh gak juga sih kemarin sempat deket sama anak Sendratasik, tapi gak jadi dianya pergi, katanya saya mirip sopir taksi, padahal enggak kan, saya mirip Shahruk Khan" Naluri pede saya kambuh... dianya muntah satu ember.
"Huauauuauauaua... serius?" kata dianya sambil ketawa kerbau
"ya Enggak lah, dia udah punya pacar ternyata"
"terus-terus !" dia mulai mulai tertarik dengan ceritaku
"saya sedih kak, ditinggalin tanpa alasan ditambah lagi setelah saya tau pacarnya mirip sopir taksi, tapi dia ngaku-ngaku mirip Shahruk Khan !"
Dianya ketawa terpingkal, ketika dia ketawa saya melihat wajah cantiknya bertambah cantik...
"ih kok kamu lucu banget" kata dia...
saya cuma tersenyum ke arah dia, cuek dan saya genggam tangannya, dia gak menolak, malahan merekatkan jari-jarinya disela jari-jari saya. Saya bisa merasakan getaran suka sama suka, kami pun terpaut cinta...
Membuat saya dan dia berlama-lama untuk berbicara, mengenal satu sama lain...

Kami pacaran... tanpa pernah mengatakan "kita jadian"... malahan mengatakan "kita jadi batu aja yok", tiba-tiba datanglah emaknya Malin Kundang...

Awalnya saya cinta aja sama si Mawar, dia begitu perhatian, dewasa, lumayan cantik, dan satu yang menjadi saya begitu bergairah mempertahankan hubungan dengan dia, yaitu dia menulis nama Facebook dia dengan nama "Mawar Punya Arlong", sebuah hal yang seumur-umur pacaran gak pernah digituin aseeek, ditambah akun Facebook saya perdana berstatus "berpacaran dengan Mawar Punya Arlong". Sebuah status yang menunjukan superioritas atas kegantengan  saya *huauauauuauauauauuauauauuaua* ketawa kerbau.
Iyap, bener, status macam itu amat populer di tahun 2010 dikalangan tukang ojek anak muda yang lagi pacaran.
"Hmmmm...akhirnya saya bisa kayak orang juga" sayanya sambil bergumam
Setelah lama jadi jomblo ngenes, akhirnyaaaaa

Sampai kejadian naas itu bertubi-tubi terjadi...

Ketika saya pulang kampung ke Tanjung, (waktu itu kalo gak salah liburan Idul Adha), Acil saya (tante/sodara emak saya) nginap dirumah. Acil saya ini kebetulan Indigo tiap mau Maghrib *musik seram*. Suatu hendak Maghrib mau wudhu didapur menuju kekamar mandi dihadapan emak saya, mendadak dia terkejut, menoleh pada saya, dan berkata.
"Astaghfiruullaaahhh, Arlong... Ada cewek yang mau sama kamu, terus ceweknya lagi di kejar cowok lain, tapi ceweknya mau sama kamu, cowoknya marah dan kamu bakalan menderita, mendingan kamu gak usah kijil-kijil deh !" kata Acil saya.
Emak saya langsung ngomel-ngomel pada saya, kalo jangan kijil kalo di Banjar.
Sayanya *langsungSepiCeles*.
Tiba-tiba terlintas mikir tentang si Mawar...

>FlashBack<
Sewaktu berlama-lama bicara sembari pegangan tangan sama si Mawar pas acara film dokumenter sumpah pemuda, dia sempat cerita bahwa dia lagi dikejar-kejar Heru, seorang pekerja tambang (kerjanya di Tanjung, kampung halaman saya nan jauh dari Banjarmasin) yang tentunya punya gajih besar, tapi si Mawar gak mau, dengan alasan cowok yang kerjanya jauh kemungkinan besar selingkuhannya banyak. Tapi si
Heru tetap berusaha...

Kondisi tersebut pas banget dengan apa yang dikatakan Acil saya, dan saya langsung ilfeel. Untuk menghindari seperti yang dikatan Acil saya, setelah sholat Maghrib, langsung pergi ngambil handphone, ubah nama dia di kontak dari "Ayank" menjadi "Kak Mawar", kemudian mengubah status relationship Facebook menjadi "Rumit".

besok harinya pun dia bertanya sambil terkejut, kenapa saya bisa berubah...
Ya, saya jawab aja gak ada apa2...
Berkali-kali teman-teman dia ngetes saya dengan jadi cewek jomblo dan mau sama saya, walaupun saya tau itu adalah akal-akalan kak Mawar untuk ngetes saya, saya tetap menanggapi serius dan bilang saya sudah punya pacar.

Dikampus pun dihadapan kak Mawar saya tetap bersikap manis, seperti gak ada terjadi masalah apa-apa, saya seperti menjadi orang lain, mending kalo jadi Shahruk Khan berwajah sopir taksi. Saya sudah mendustai perasaan saya, hal yang semacam itu sungguh tidak enak, sampai saya gak tahan, dan benar-benar perasaan saya sama sekali gak ada untuk kak Mawar. Perhatian mulai berkurang, semakin kurang, sms dia pun jarang saya balas, selalu punya alasan pura-pura sibuk.

Rasa ketidak tahanan saya atas rasa ini (behhhhh) menjadi-jadi ketika kakak-kakak angkatan saya teman sekelas kak Mawar, selalu menciyee ciyee in kami... Mebuat saya makin ilfeel...

Rico, teman sekelas saya ketika itu Adit lagi duduk-duduk di teras kos-kosan pacarnya yang tidak jauh dari kos saya. Di teras itu duduk Adit, pacar adit, dan temannya pacar Adit yang mungkin lagi jadi obat nyamuk...

Kak Mawar pun pada akhirnya menyerah atas ketidak perhatian saya, dan kami pun sepakat untuk berpisah...
Maafkan saya kak Mawar...

Saya tidak begitu terpuruk dengan berakhirnya hubungan tersebut, beda dengan kak Mawar, dia sakit hati banget, teman-temannya pun yang asalnya menciye-ciyee in kami, berubah menjadi mencela-cela in saya. Katanya saya playboy lah, pemain cinta lah, pemain bola lah... padahal saya kan pemain film, Shahruk Khan yang pernah jadi sopir taksi.

Maafkan saya Kak Mawar, kelak sakit hatimu terbalaskan oleh wanita yang menjadi pacar saya setelahmu... Jenna..


Post a Comment